Bumi terus berotasi, tanpa henti. Bumi juga berevolusi, mengelilingi sang mentari. Selama dua hal itu masih terjadi, berarti masih ada kehidupan di muka bumi. Suka atau tidak, perubahan itu nyata. Setiap insan mengalaminya. Tak terkecuali nasib manusia, selalu berubah setiap saat. Tidak ada yang bisa memprediksi maupun memastikannya. Ketidakpastian itu nyata. Yang tidak nyata adalah kepastian.
14 Januari 2013, terhitung sudah tepat 3 bulan yang lalu. Siapa sangka, satu buah kalimat sederhana mampu merubah kehidupan seorang manusia secara total.
Kala itu dapat diibaratkan diriku tengah membuka sebuah buku baru, benar-benar baru. Dengan tokoh utama dua insan manusia, mencoba menapaki jejak kehidupan bersama. Mencoba untuk mengisi kekosongan satu sama lain. Mencari celah-celah hati untuk dapat diisi.
Tapi apalah daya. Buku yang tengah kubuka ini, penuh dengan ketidakpastian. Lembar berikutnya masih berupa lembar kosong. Lembar kosong itu baru akan terisi setelah aku menyelesaikan satu buah lembar sebelumnya. Misteri menunggu di lembar kosong itu. Apakah masalah yang akan datang atau kebahagiaan, tiada yang tahu. Percuma bertanya kepada semua orang, karena tidak akan ada seorangpun yang tahu.
Mungkin 3 bulan ini bukanlah apa-apa. Ibarat sebuah cerita, baru sampai pada bagian opening. Tapi aku percaya, percaya pada dirimu. Kita berdua, bersama ciptakan cerita indah kita sendiri. Kita ciptakan akhir bahagia kita nanti.
Ibarat menanam bunga, barulah bibit yang kita tanam. Masih butuh banyak air, butuh banyak pupuk, maupun sinar mentari. Rawatlah bibit itu, bersama diriku. Hingga tiba saatnya nanti, bibit itu akan tumbuh dan mekar menjadi sebuah bunga. Bunga yang indah, membuat kebahagiaan dalam hati kita berdua.
Walaupun kita berdua sama-sama manusia yang tak sempurna. Tapi ingatlah, kukagumi semua kelemahanmu dan kucintai semua kekuranganmu. Itu, bagiku indah, kau yang tak sempurna. ♥



Posting Komentar