Selasa, 14 Februari 2012

Beautiful Moment of Valentine

VALENTINE. Satu kata mengundang perdebatan sengit. Banyak kubu PRO, tapi tak sedikit pula yang KONTRA. Entah apa yang mereka pikirkan tentang hari berbagi kasih sayang ini, Rax nggak peduli. Satu yang jelas, Rax turut merayakannya. Of course, masih dalam tahap - tahap dan tindakan yang wajar.

Dari sini kisah dimulai. Lebih tepatnya, kemarin 13 Februari 2012. Sempet bingung juga, pengen rasanya ngerayain Valentine dengan kekasih tercinta, tapi dana dan waktu tak mendukung. Tapi begitu Rax melangkahkan kaki menuju kelas, ada iklan kecil yang mungkin memang cocok banget buat Rax. Yah, iklan itu menawarkan jasa pembuatan cokelat dan bunga, sekaligus mengirimkannya. Harga relatif murah buat Rax. Identitas sang pengirim pun bisa disembunyikan. Langsung deh, akal - akal jahat di otak kanan Rax mulai aktif. Ehm, mungkin tanggal 7 Februari lampau, Rax belum puas mengerjai si pacar tercinta. And now, this is the right time to get a revenge.!

Langsung deh, kontak - kontak sama mbak" produsennya. Modal 9 ribu rupiah, si mbak berani menjamin kalau cokelat dan bunga sudah sampai di tangan "korban" keesokan harinya, tanpa identitas "pelaku". "Kejahatan" dimulai di sini. Setelah itu, pulang sekolah Rax mampir sebentar ke toko deket sekolah, sekedar beli silver queen mini seharga 5 ribu rupiah. Hah? Cokelat lagi.? Eits, jangan salah sangka. Ini cokelat bukan buat selingkuhan (punya aja enggak). Justru inilah "kejahatan" yang sebenarnya.

Pagi harinya, 14 Februari 2012, seperti rencana si mbak selesai menjalankan "kriminalitas"-nya. Tak lama berselang, si pacar mengirim sms ke Rax. Cuma sekedar bertanya, apakah rax yang mengirim cokelat dan bunga. Yaah, dengan sedikit kebohongan Rax menjawab "TIDAK". Kontan seketika itu juga, dapat terasa aura dari si pacar berubah, menjadi lelah, letih, dan lesu.

Pas jam pulang sekolah, Rax mampir sebentar ke kelas si pacar. Memberikan cokelat yang satunya lagi. Ya otomatis si pacar kebingungan lah, siapa gerangan yang memberikan cokelat pertama tadi. Tampak betul ekspresi ke-GALAU-an yang amat di hati si pacar. Pacarnya lagi bingung, justru Rax tertawa dalam hati, tawa kemenangan. HUAHAHAHAHA! Of course, masih dengan mimik wajah yang berpura - pura bingung dan tak tahu apa - apa.

Si pacar tampak ingin bercerita, tetapi takut untuk memulainya. Akhirnya perjanjian ditandatangani. Cerita akan dikirimkan melalui sms nanti sore. Okelah, misi berjalan mulus.
Sore harinya, seperti janji sebelumnya, si pacar masih tampak bingung, bagaimana mungkin sebatang cokelat dan setangkai bunga itu datang menghampirinya, tanpa ada empu-nya. Berkali - kali ia mengirim sms ke Rax. Tapi semakin lama, bukannya semakin jelas, tapi semua menjadi lebih kelam dan suram. Itu semua berkat keahlian rax memainkan PANGGUNG SANDIWARA-nya. Yeeah, hampir bung!

Nih, malam harinya. Karena ada perasaan nggak enak, akhirnya Rax mulai mendongeng tentang semua yang terjadi hari ini. Si pacar kaget, melonjak. Entah ekspresi apa yang harus diungkapkannya, bahagia, senang, gembira, haru, nangis, ketawa, sebel, jengkel, ia tak tahu apa yang harus ditampilkan oleh wajahnya. Satu yang jelas, hatinya berbunga - bunga layaknya pertemuan pertama mereka dulu.

Yah, itulah Valentineku. Siapa bilang valentine itu jelek? Buktinya, kasih sayang dari pacar ke Rax makin berlipat ganda. Yuhuu, see you in the next Valentine.!

Posting Komentar

Senin, 13 Februari 2012

Mari Mendayung.!


Judul posting yang aneh memang. Kali ini Rax bukannya ingin membahas masalah dayung mendayung di Sungai Tuntang. Bukan, bukan itu. Lagi - lagi, Rax hadir mengupas sedikit realita tentang kehidupan masa SMA Rax.

Posting Komentar

Senin, 06 Februari 2012

Salah Siapa?

Salah siapa?
Apanya yang salah?
PENDIDIKAN!

Kali ini Rax mau nyoba mengulas "sedikit" tentang pendidikan. Meskipun sebenarnya masih banyak to-do-list yang belom keisi, tapi who care, ngungkapin perasaan lewat blog jauh lebih bermanfaat daripada nyiapin ulangan ekonomi yang materinya pun Rax tak tahu.

  • KETIKA hampir semua siswa nggak tuntas di ulangan harian...
Siapa yang salah? Pantaskah murid disalahakan?
  • KETIKA pelajaran agama lebih mementingkan hafalan rumus bak fisika ketimbang penanaman moral...
Siapa yang salah? Pantaskah murid disalahakan?
  • KETIKA pelajaran Bahasa lebih menuntut siswa menghafal nama - nama majas daripada belajar menggunakannya...
Siapa yang salah? Pantaskah murid disalahakan?
  • KETIKA pelajaran PKn lebih mementingkan memahami sejarah perumusan Pancasila daripada pengamalan Pancasila...
Siapa yang salah? Pantaskah murid disalahakan?

Lewat tulisan ini, Rax ingin berteriak pada dunia. JANGAN PERNAH BERANGGAPAN BAHWA MURID INDONESIA ITU MALAS! Mau bukti?
Bangun pagi, jam 6 harus udah berangkat naek isuzu jurusan Ungaran - Salatiga. Telat 5 menit aja  udah dijamin gabisa duduk manis di kursi penumpang. Satu - satunya cara buat nyampe sekolah : NGGANDHUL..
Apakah layak jika pelajar dikatakan pemalas, lha wong berangkat sekolah saja direwangi nggandhul isuzu segala...? A very big question mark..

Buat para guru. Yah, inilah kami para siswa. Sudah memiliki spirit yang berkobar. Ibarat ingin membuat api unggun, kami adalah korek yang sudah menyala. Tinggal sedikit minyak dan kami akan menyala berkobar. Jangan sampai korek yang sudah menyala menjadi padam oleh terpaan angin kecil. Yang banyak tugas lah, yang gurunya ga profesional lah, yang materinya gak jelas lah, bla bla bla.. Rax tak ingin banyak bicara soal yang satu ini.

Tapi yang ingin Rax bicarakan adalah yang satu ini. Bukan salah guru, jika nantinya api unggun tak akan menyala. Bukan pula salah siswa, ataupun masyarakat. Tapi kesalahan adalah milik SISTEM!

Siswa diajarkan tentang "beginilah hidup yang baik", bukan "ini lho kehidupan". Dua statement yang mirip, tapi ada jurang perbedaan besar di antara keduanya. Ya, siswa di Indonesia cuma diberi bekal ilmu pelajaran, bukan ilmu kehidupan. Apakah kerasnya kehidupan di dunia bisa dihadapi dan diselesaikan dengan menghafal rumus - rumus dinamika partikelnya fisika? Atau trigonometrinya Matematika? I don't think so. Kalau itu benar, maka langsung Rax borong semua buku fisika dan matematika agar bisa bertahan hidup.

Ibarat pemburu rusa, kami cuma diajari seluk beluk tentang rusa, bukan cara menangkap rusa itu sendiri. Mungkin itulah DOSA TERBESAR yang dimiliki sistem pendidikan di Indonesia.!

"Untuk bapak dan ibu guru, tolong ajarkan kami menapaki kehidupan dunia yang keras ini."

Posting Komentar