Jumat, 27 Januari 2012

Antara Beasiswa, Prestasi, dan Impian




Beasiswa.Yah, cuma satu kata, dua lebih tepatnya. Berasal dari kata BEAya dan SISWA. Siapa sih, anak sekolah yang ga pengen dapet beasiswa? Mungkin cuma satu jawabnya : RAX! Ya, Rax gak doyan sama yang namanya Beasiswa. Eits, jangan salah sangka dulu, bukan maksud Rax mau munafik. Simak dulu yang satu ini.



Awalnya, bangga juga si Rax ini, masuk SMANSSA (baca : SMA tervaforit di Salatiga #mungkin) GRATIS seperakpun gak keluar biaya. Memang, harapan si pihak SEKOLAHnya biar si RAX dan kawan - kawan bisa menyumbangkan yang namanya PRESTASI buat sekolah.

Okey, perjanjian kontrak telah ditandatangani. Rax ngasih prestasi, sekolah ngasih DUIT. 3 Bulan pertama, Rax dan kawan - kawan sudah melaksanakan isi dari perjanjian. Dua piala sekaligus berhasil dicuri dari Provinsi Jawa Timur. Satu piala bergilir dan satu piala tetap. 90% tenaga ya berasal dari mereka sendiri, sisanya 10% dari sekolah. Sebatas pemberian dana, tak lebih!

Bimbingan penulisan karya? Cuma sekali! Itupun satu hari menjelang batas pengumpulan karya. Wajar dong, kalo tulisan si Rax masih kacau, tapi yang Rax dapatkan hanya (yaaah) sedikit (?) sindiran. Seolah - olah, sekolah SANGAT TIDAK PERCAYA BANGET sama kemampuan si Rax dkk. Sumpah, sekolah sama sekali nggak ngasih support yang memadai.

Yah, tapi akhirnya terjawab sudah. Dua buah piala cukup untuk menutup mulut sekolah yang menganga #terheran - heran. Kini keadaan berbalik, seratus delapan puluh derajat penuh. Dulu mereka anggap, Rax hanya sebuah kapak persegi (manusia purba punya), tapi kini Rax dianggap sebuah Roket dengan 5 ton mesiu di dalamnya. Hampir tiap perlombaan yang ada sodara sama penelitian, Rax wajib turut serta.

Untung, untung sekali. Rax belum melangkah lebih jauh. Hampir saja Rax menjadi sebuah "ALAT" agar sekolah mendapat predikat SBI. Pikirkanlah, membawa dua piala ke sekolah saja, banyak hal yang harus dikorbankan, Sir!
1. Nilai rapor Rax turun. Eh, terjun bebas lebih tepat kali.
2. Rax kehabisan stok waktu. Bahkan 7 X terkena banjir amarah dari guru gara - gara "melupakan" PR.
3. Waktu buat mbak pacar, NOL BESAR! Jangankan pacar, sekedar keluar rumah melangkah kaki ke masjid doang, bener - bener tiada sedetik tersisa.
4. Impian? Hmm, jangankan impian, BERMIMPI saja Rax tak mampu.

Kini terpampang jelas senar penghubung antara BEASISWA, PRESTASI, dan IMPIAN. Oke, di satu sisi memang beasiswa juga merupakan IMPIAN MASA LALU-nya Rax. Prestasi, juga merupakan IMPIAN SESAAT dari Rax. Tapi IMPIAN sesungguhnya, entah ke mana melangkah pergi.

Rumus :
BEASISWA + PRESTASI = (-) IMPIAN.

"RAX lebih suka IMPIAN daripada BEASISWA. Buanglah BEASISWA demi IMPIAN mu."

Posting Komentar

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yang bener tu rax ?

Posting Komentar